GURU SMP LECEHKAN SISWI
GURU SMP LECEHKAN SISWI

GURU SMP LECEHKAN SISWI

GURU SMP LECEHKAN SISWI – Oknum guru di Kota Depok,Jawa Barat(Jakbar),diduga melakukan pelecehan seksual kepada siswi sekolah menengah pertama (SMP).Kasus tersebut sekarang ini tengah dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kejadian tersebut menjadi perbincangan luas di media sosial. Berdasarkan rekaman yang tersebar, oknum pendidik itu diduga melakukan pelecehan secara verbal dengan melontarkan pertanyaan mengenai siklus haid korban. Dalam rekaman tersebut, korban terdengar merasa tidak nyaman saat merespons percakapan dari oknum guru tersebut.

“Ya,korban ditemani ibunya,telah membuat laporan di PPA Polres Metro Depok kemarin.Kemudian,setelah dilakukan penyelidikan,korban telah dipanggil dan telah dimintai keterangan,berikut para saksi.Baru satu orang saksi dan satu orang korban,”kata Made kepada wartawan Jumat (23/5).

GURU SMP LECEHKAN SISWI Insiden pelecehan tersebut berlangsung pada Maret 2025 ketika kegiatan pesantren kilat berlangsung. Pelaku awalnya membuntuti korban dan memulai percakapan layaknya interaksi biasa.

“Meski demikian, saat itu korban diduga menerima ucapan tidak pantas dan perlakuan yang mengganggu.”Ujarnya.

Korban telah menjalani pemeriksaan medis untuk mendukung penyelidikan kasus ini. Made menyampaikan bahwa diduga pelaku tidak hanya satu orang.

“Perkiraan ada tujuh orang(korban).Kami sarankan atau kami imbau segera membuat laporan ke PPA Polres Metro Depok,”uajrnya.

OKNUM GURU DINONAKTIFKAN

Kepala Dinas Pendidikan (kadisdik)Kota Depok Siti Chaerijah angkat bicara terkait kasus tersebut.Dia mengatakan oknum guru itu sudah dinonaktifkan.

“Merespons kabar yang berkembang mengenai dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan SMP Negeri di Depok, saya, Siti Chaerijah Aurijah, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, menyampaikan rasa prihatin yang mendalam serta memohon maaf atas situasi yang menimbulkan ketidaknyamanan tersebut.serta kegelisahan yang dirasakan masyarakat,khusunya pada orang tua dan siswi,”kata Siti saat dihubungi wartawan,Jumat (23/5).

Disdik menegaskan tidak memberikan toleransi kepada oknum pelaku kekerasan atau pelecehan, sehingga guru tersebut langsung dinonaktifkan.